Assalamuailaikum
postingan saya hari ini terinspirasi dengan tayangan di salah
satu berita di salah satu stasiun TV yaitu TRANS TV mengenai sekolah yang
bayar SPP dengan sampah plastik yang bisa di daur ulang.
Tahu dong
kalau biaya sekolah saat ini semakin mahal, biaya BOS dari pemerintah
bahkan ada yang berjalan alot atau bahkan dikorupsikan. Nah, beberapa
sekolah yang akan kita kasih tahu ke teman-teman adalah sekolah-sekolah
yang menggunakan Sampah plastik sebagai pengganti uang SPP. wow! Kreatif
sekali yah :D yuk cek it out !
PAUD Melati 3 di Depok Jawa Barat
Sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini ini mengusung konsep pembayaran uang sekolah
dengan menggunakan sampah. Jumlah sampah yang diberikan tidak ditentukan
namun harus merupakan sampah botol plastik yang bisa didaur ulang. Bagi
yang mau membayar membayar uang sekolah dengan uang juga bisa yaitu Rp.
20.000,- namun tetap harus membawa sampah. Di tahun ketiga, jumlah
siswa bahkan meningkat menjadi 50 padahal awalnya hanya 10 siswa. Pihak
sekolah juga meminta anak untuk menabung, bukan menabung dengan uang,
tetapi menabung dengan botol sampah.
Mereka
beranggapan bahwa sampah botol plastik ini dapat dijual kembali dan
bahkan di daur ulang. Kebijakan membayar uang sekolah dengan sampah ini
awalnya dikarenakan dahulu ada siswa yang keluar dari PAUD karena tidak
sanggup membayar uang sekolah sehingga akhirnya dibuatlah kebijakan unik
ini. Pengelola PAUD dan guru-guru juga berharap hal ini dapat
mengajarkan siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
SMK PGRI Lawang di Jawa Timur
Nah di
sekolah ini juga terdapat banyak siswa yang berasal dari keluarga yang
kurang mampu. Sekolah ini juga menerapkan konsep pembayaran uang sekolah
dengan sampah kemasan botol plastik minuman. Botol-botol atau gelas
plastik itu kemudian ditimbang dan dihargai Rop. 6.000,- per
kilogramnya. Jika setoran sampah melebihi biaya yang dibutuhkan, sekolah tetap fair dengan membayar kelebihan itu kepada para penyetornya.
Selain
untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat tentang biaya sekolah,
program ini juga bertujuan melatih siswa untuk bisa mandiri dan
berwirausaha sembari masih sekolah, karena SMK kan mendidik siswa untuk
terampil dan siap kerja. Sesampai
di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah
plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga
siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang
merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik
plastik di Lawang yang selama ini menjalin kemitraan dengan SMK PGRI
Lawang.
Nah itu dia, 2 sekolah yang sudah menerapkan konsep pembayaran
uang sekolah dengan menggunakan sampah plastik yang bisa didaur ulang.
Semoga makin banyak yah pendiri sekolah yang tergerak hatinya untuk
membuat kebijakan seperti ini juga bagi siswa-siswi yang kurang mampu.
Semua yang mau belajar jadi punya kesempatan. Tenang, konsep seperti ini
bukan mengajarkan atau menjadikan seorang anak menjadi pemulung loh,
tapi membudayakan kebiasaan memanfaatkan sampah dengan benar :D
0 komentar:
Posting Komentar